Bahagia Itu Sederhana
"Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik kepada keluarganya, dan aku yang paling baik terhadap keluarga ku."[HR. At Tirmidzi]
Kenangan yang menyenangkan, tidak harus mahal bertabur kemewahan. Terkadang, cukup sebatas momen kecil dan ringan, dalam kebaikan, kebersamaan, dan kasih sayang
Mungkin bersama keluarga, sekedar berjalan dan berlari ringan, menyambut mentari yang menjenguk datang. Bisa saja, bersama pasangan saling genggam, menikmati matahari yang undur diri ke peraduan. Dapat pula berombongan, menikmati keramaian dan permainan di pasar malam.
Dulu, hampir setiap akhir pekan, kami pergi jalan2 tanpa tujuan refreshing dan berenang. Hanya bermodal uang ribuan. Terkadang kami makan ikan geprek. Tidak jarang, kami hanya makan mie instan dan jajanan gorengan.
Dulu, setiap turun hujan, kami bermain bola di depan gang. Sembari saling siram dan kejar-kejaran. Tawa dan kegembiraan, seolah-olah pecah terdengar di segala jurusan. Setelahnya, minum teh atau susu panas yang telah disiapkan, supaya badan tidak terserang demam.
Hari ini, pergi bersama, tidak lagi mudah. Seolah-olah barang mewah, yang tidak murah. Jadi, esok lusa, saat akhir pekan datang, lupakan sejenak kesibukan. Bersamai keluarga dan genggam erat kebahagiaan. Apalagi, mumpung masih Ramadhan. Bulan berpayung keberkahan. Bulan pasangnya kebaikan. Bulan menanjaknya kebersamaan. Bulan menjulangnya kasih sayang.
Mohon maaf lahir dan batin.
Sudjarwo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar